Keunikan pernikahan adat minahasa..
Prosesi pernikahan adat Minahasa juga mengalami perubahan seiring dengan perkembangan jaman. Misalnya ketika proses perawatan calon pengantin serta acara "Posanan" (Pingitan) tidak lagi dilakukan sebulan sebelum perkawinan, tapi sehari sebelum perkawinan pada saat "Malam Gagaren" atau malam muda-mudi.
Dalam pelaksanaan upacara adat pernikahan sekarang ini, semua prosesi pernikahan dipadatkan dan dilaksanakan dalam satu hari. Pagi hari memandikan pengantin, merias wajah, memakai busana pengantin, memakai mahkota dan topi pengantin untuk upacara "maso minta" (toki pintu). Siang hari kedua pengantin pergi ke catatan sipil atau Departemen Agama dan melaksanakan pengesahan atau pemberkatan nikah, yang kemudian dilanjutkan dengan resepsi pernikahan.
Nah, beberapa tradisi dari adat pernikahan Minahasa antara lain adalah:
1. Posanan. Prosesi yang satu ini biasa kita sebut dengan pingitan. Jika sebelumnya posanan ini dilakukan sejak sebulan sebelum hari pernikahan tiba maka saat ini tradisi posanan hanya dilakukan sehari sebelum pernikahan dilangsungkan.
2. Malam gagaren atau biasa disebut masyarakat setempat sebagai malam muda-mudi. Tradisi ini merupakan tradisi mandi di bawah pancuran yang saat ini tak banyak dijumpai dilakukan oleh masyarakat. Karena permasalahan utamanya adalah saat ini tidak adanya pancuran yang dapat digunakan.
3. Lumelek. Ini merupakan tradisi mandi menginjak batu yang dilakukan dalam pernikahan adat di Minahasa. Mandi lumelek dilakukan dengan mencampur Sembilan jenis bebungaan yang berwarna putih yang memiliki bau yang harum.
4. Mandi Bacoho. Mandi bacoho merupakan mandi adat yang saat ini dapat dilakukan dengan dua cara yakni secara tradisi lengkap maupun hanya secara simbolisasi saja.
For more update/info :
www.veponid.com
Komentar
Posting Komentar