Hantaran Pernikahan, Gengsi Atau Keharusan?
Hantaran pernikahan sangat
identik dengan pernikahan di Indonesia. Berbagai adat dan budaya memiliki
pandangan tersendiri mengenai hal ini. Tapi sebenarnya, apakah hal ini suatu
keharusan atau hanya untuk gengsi semata sih?
Jika sebelumnya, hantaran
pernikahan hanyalah sebuah pelengkap dari prosesi pernikahan. Tapi nyatanya,
sekarang ini justru menjadi sebuah keharusan. Bahkan enggak jarang kita melihat
bahwa hantaran pernikahan bisa bernilai dua kali lipat dari biaya pesta
pernikahan itu sendiri.
Menurut berbagai sumber,
hantaran pernikahan awalnya digunakan sebagai simbol penghormatan dari seorang
laki-laki untuk calon mempelainya. Tapi, lambat-laun arti hantaran pernikahan
justru diartikan sebagai kemampuan seorang laki-laki khususnya segi finansial
bagi keluarga perempuan.
Seharusnya hantaran
pernikahan bukanlah dijadikan patokan mengenai kemampuan finansial seseorang.
Lalu, bagaimana kita lebih bijak dalam menyikapi hal tersebut? Kunci utamanya
adalah komunikasi yang baik antara kedua mempelai dan kedua keluarga besar.
Beberapa hantaran pernikahan yang
setidaknya masih dianggap wajar dan sarat akan makna dalam prosesi pernikahan
adalah:
1.
Seperangkat pakaian yang memiliki simbol bahwa sepasang suami
istri harus bisa saling menjaga rahasia dan kesakralan pernikahannya.
2.
Perawatan tubuh yang berarti sang laki-laki akan menjamin
mengenai penampilan istrinya dan begitupula sang istri, akan bersikap baik di
hadapan suami.
3.
Pernak Pernik perhiasan yang berarti pengharapan kepada
mempelai perempuan untuk enggak mengecewakan suaminya dan selalu bersinar indah
meskipun banyak permasalah dalam mengarungi pernikahan.
4.
Makanan tradisional yang artinya ikatan kedua belah pihak
semoga bisa langgeng dan silaturahmi kedua keluarga selalu terjaga.
5.
Buah-buahan yang berarti pengharapan agar pasangan yang
menikah bisa menghasilkan berkah yang melimpah bagi keluarga dan orang-orang
yang ada di sekitarnya.
For more update :
For more update :
www.veponid.com
Komentar
Posting Komentar